Menciptakan Kesepakatan Barter Yang Menguntungkan Untuk Semua Pihak

Menciptakan Kesepakatan Barter Yang Menguntungkan Untuk Semua Pihak – 2 NEGOSIASI merupakan suatu proses pengambilan keputusan bersama dimana pihak-pihak yang terlibat mempunyai pilihan yang berbeda-beda. cara untuk mengidentifikasi keputusan yang dapat disetujui dan diterima oleh kedua belah pihak serta menyepakati apa dan bagaimana mengambil tindakan di masa depan.

Masyarakat selalu terlibat – baik sebagai individu, perwakilan organisasi atau perusahaan, sendiri atau dalam kelompok; adanya ancaman yang terjadi atau mengandung konflik yang terjadi sejak awal sampai tercapai kesepakatan pada akhir perundingan; menggunakan alat tukar barang – dalam bentuk tawar-menawar atau barter; hampir selalu tatap muka – menggunakan bahasa lisan, gerakan tubuh dan ekspresi wajah; pembicaraan biasanya menyangkut hal-hal yang akan terjadi di masa depan atau hal-hal yang belum terjadi dan kita ingin terjadi; Penyelesaian yang dinegosiasikan adalah kesepakatan yang dicapai oleh kedua belah pihak, meskipun kesepakatan tersebut misalnya kedua belah pihak sepakat untuk tidak setuju.

Menciptakan Kesepakatan Barter Yang Menguntungkan Untuk Semua Pihak

Menciptakan Kesepakatan Barter Yang Menguntungkan Untuk Semua Pihak

4 DUA JENIS NEGOSIASI YANG KLAIM HARGA Lihat negosiasi sebagai proses perselisihan. Masing-masing pihak berusaha memperoleh bagian atau kemenangan sebanyak-banyaknya dan memberikan bagian atau kemenangan sesedikit mungkin kepada lawannya. Metode yang digunakan adalah taktik manipulatif, argumentasi yang kuat, konsesi terbatas dan tawar-menawar yang keras. VALUE CREATORS Mengutamakan proses yang menguntungkan kedua belah pihak. Cobalah untuk menciptakan nilai tambah bagi kedua pihak yang bernegosiasi. Cara yang digunakan adalah dengan membangun hubungan timbal balik, mengutamakan ketertiban untuk kepentingan kedua belah pihak, bersahabat dan kooperatif.

Bisnis Indonesia 11 Desember 2022

Antara dua orang, misalnya: ketika seorang manajer dan seorang bawahan memutuskan tanggal penyelesaian suatu proyek yang akan diselesaikan oleh seorang bawahan. Dalam suatu kelompok, misalnya: membuat keputusan kelompok tentang suatu kasus: membeli suatu bagian dengan pemasok dalam suatu perjanjian pada harga, kualitas atau tanggal pengiriman barang.

Ketergantungan sampai taraf tertentu, antara pihak-pihak yang terlibat Ketidaksepakatan atau konflik (bisa berupa konflik nyata atau tersembunyi) Interaksi oportunistik (masing-masing pihak mempunyai keinginan untuk mencoba mempengaruhi pihak lain) Kesepakatan.

7 Tujuan Negosiasi Tujuan agresif – berusaha memperoleh keuntungan dari kekalahan lawan (damage). Tujuan kompetitif – mencoba untuk mendapatkan lebih banyak (close to more) dari pihak lawan Tujuan kooperatif – mencoba mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan (mutual gain) Tujuan yang mementingkan diri sendiri – mencoba mendapatkan keuntungan tanpa mempertimbangkan penerimaan pihak lain Tujuan defensif – mencoba. untuk mencapai hasil dengan menghindari tujuan negatif Kombinasi

Pandangan klasik melihat tawar-menawar sebagai situasi menang-kalah, dimana satu pihak menang, pihak lain kalah. Disebut juga negosiasi zero-sum atau negosiasi distributif. Asumsi: keterbatasan sumber daya, dan proses negosiasi untuk menentukan siapa yang mendapat sumber daya.

Pdf) Pemasaran Agribisnis

Negosiasi Menang-Menang (WIN-WIN) Tren yang ada saat ini adalah melihat negosiasi sebagai situasi win-win, dimana kedua belah pihak mendapatkan keuntungan dari hasil negosiasi. Disebut juga negosiasi jumlah positif atau negosiasi integratif. Ini tidak berarti bahwa setiap orang mendapatkan semua yang mereka inginkan. Artinya kesepakatan telah dicapai dimana semua pihak berada dalam kondisi yang lebih baik dibandingkan sebelumnya. Kesepakatan ini hanya akan mungkin terjadi jika permasalahannya bersifat integratif dan semua pihak berkomitmen terhadap proses yang integratif.

Pertimbangan Perundingan Integratif Perundingan Distributif Solusi atau hasil Menang-menang-kalah atau kalah Pentingnya hubungan berkelanjutan dengan mitra tawar-menawar Tinggi Rendah Sasaran Berkolaborasi dan mengembangkan berbagai pilihan atau solusi; memperluas Pemenang mengambil semua kue (mentalitas kelangkaan); tetap berbagi kue Iklim tawar-menawar Terbuka, komunikatif, kreatif, bersedia berubah Bertekad untuk menang, bersedia pergi, kartu dipegang di dada, dilakukan dengan cara yang benar Jumlah waktu yang dibutuhkan Lebih Sedikit Waktu untuk tiba- pertimbangan pandangan saat ini dan masa depan Segera

Tetapkan tujuan yang lebih tinggi Pisahkan orang dan permasalahan Lebih fokus pada kepentingan, bukan posisi Buatlah pilihan yang menguntungkan kedua belah pihak Gunakan kriteria yang obyektif

Menciptakan Kesepakatan Barter Yang Menguntungkan Untuk Semua Pihak

12 Negosiasi yang efektif terjadi ketika permasalahan substantif terselesaikan dan hubungan antara pihak-pihak yang bernegosiasi dipertahankan atau ditingkatkan selama proses berlangsung.

Ada Proyek Ikn Di Balik Ekspor Pasir Laut

Beralih dari Masalah ke Sistem Penyelesaian Sengketa yang Efektif.

Sistem yang efektif – sebagian besar perselisihan diselesaikan dengan menegosiasikan kepentingan, sebagian dengan menentukan siapa yang benar, dan sebagian besar dengan menentukan siapa yang lebih berkuasa. Sistem kesusahan – beberapa perselisihan diselesaikan dengan rekonsiliasi kepentingan, sementara banyak perselisihan diselesaikan dengan mendefinisikan hak dan kekuasaan.

Rekonsiliasi kepentingan dilakukan dalam konteks hak dan kekuasaan para pihak. Apalagi penentuan hak terjadi dalam konteks kekuasaan. Dalam proses penyelesaian sengketa, fokusnya dapat beralih dari kepentingan ke hak kekuasaan dan sebaliknya

Biaya Transaksi – pengurangan biaya perselisihan Kepuasan terhadap Hasil – kepuasan atas keadilan penyelesaian dan keadilan proses penyelesaian perselisihan Dampak Hubungan – kemampuan para pihak untuk bekerja sama setiap hari Pengulangan – penyelesaian yang kuat

Pertemuan 14 B

17 KONFLIK adalah suatu proses dimana salah satu pihak menganggap pihak lain akan melakukan (atau mengambil) beberapa tindakan yang akan berdampak negatif terhadap kepentingan utama berupa ketidaksesuaian, konflik dan permusuhan antara dua pihak atau lebih sebagai akibat perbedaan pendapat, keinginan. atau tujuan masing-masing pihak

Adanya konflik kepentingan antar individu atau kelompok, pengakuan adanya konflik kepentingan, keyakinan masing-masing pihak bahwa pihak lain akan mengancam (mengancam) kepentingannya, adanya tindakan nyata yang menimbulkan ancaman.

19 TAHAP ORGANISASI Konflik yang dirasakan  terjadi ketika ada kesadaran kognitif dari setidaknya satu kelompok bahwa peristiwa telah terjadi atau terdapat kondisi yang menguntungkan untuk menciptakan konflik terbuka. Konflik yang dirasakan  menunjukkan peningkatan yang mencakup keterlibatan emosional. Dirasakan dalam bentuk kecemasan, ketegangan, dan/atau permusuhan Konflik yang nyata  tidak hanya dirasakan dan dirasakan, tetapi dilakukan ~ kelompok lawan aktif dalam perilaku konflik ~ dapat bersifat verbal, tertulis bahkan secara fisik. serangan  Lebih baik menyelesaikan konflik pada tahap awal

Menciptakan Kesepakatan Barter Yang Menguntungkan Untuk Semua Pihak

Mengakomodasi atau Kompromi Mengizinkan kelompok lain untuk menang Pemecahan Masalah atau Kolaborasi Bekerja sama untuk menyelesaikan masalah Tinggi Kompromi Menemukan solusi yang dapat diterima untuk membuat semua orang merasa nyaman LUKAS FOKUS/Kepedulian terhadap Orang Lain Penghindaran Mengabaikan atau menghindari kelompok lain Dominan Bekerja untuk mendominasi dan mengendalikan Rendah Tinggi TINGGI FOKUS INTERNAL / KEPERHATIAN DIRI

Barter Adalah: Pengertian, Kelebihan Dan Kekurangannya

Kuadran keempat ini menjelaskan cara menghadapi konflik dengan menghindari konflik dan mengabaikan masalah yang muncul. Atau bisa juga berarti tidak ada pihak yang sepakat untuk menyelesaikan konflik atau menemukan kesepakatan untuk menyelesaikan konflik tersebut. Kita tidak memaksakan keinginan kita dan sebaliknya tidak menginginkan hal-hal yang dimiliki atau dikuasai orang lain. Cara ini hanya bisa kita gunakan pada potensi konflik yang bersifat halus dan tidak terlalu penting. Oleh karena itu, agar tidak menjadi beban pikiran atau kehidupan Anda, sebaiknya selesaikan setiap konflik yang mungkin terjadi sesegera mungkin.

Kuadran kedua ini memastikan bahwa kita memenangkan pertarungan dan pihak lain kalah. Kita biasanya menggunakan kekuatan atau pengaruh untuk memastikan kita memenangkan pertempuran. Biasanya pihak yang kalah akan lebih mempersiapkan diri pada pertemuan berikutnya, sehingga timbul suasana rivalitas atau persaingan antara kedua pihak. Penyelesaian konflik gaya seperti ini tidak diinginkan oleh pihak yang terpaksa kehilangan posisinya, sehingga sebaiknya hanya digunakan pada situasi terpaksa yang memerlukan penyelesaian cepat dan tegas.

Kuadran ketiga kita kalah – mereka menang, artinya kita berada dalam posisi memberi atau menerima kepentingan pihak lain. Kami menggunakan gaya ini untuk menghindari masalah atau masalah yang lebih besar. Gaya ini juga merupakan upaya untuk mengurangi tingkat ketegangan akibat konflik atau untuk menciptakan perdamaian yang diinginkan. Menyetujui kasus ini tidak berarti kami akan kalah, tetapi kami akan menciptakan lingkungan yang memungkinkan penyelesaian konflik yang timbul antara kedua pihak secara penuh. Menyerah memiliki hakikat kebesaran jiwa dan memberikan kesempatan kepada pihak lain untuk mengakomodir kepentingan kita agar bisa maju bersama ke kuadran pertama.

Kuadran pertama ini disebut gaya manajemen konflik kolaboratif atau kooperatif. Tujuan kami adalah menyelesaikan perselisihan dengan mencapai penyelesaian melalui konsensus atau kesepakatan bersama yang mengikat semua pihak yang berkonflik. Proses ini biasanya memakan waktu paling lama karena harus mampu mengakomodir dua kepentingan yang biasanya berseberangan. Proses ini membutuhkan komitmen besar dari kedua belah pihak untuk menyelesaikannya dan dapat membina hubungan jangka panjang yang kuat. Secara sederhana proses ini dapat dijelaskan ketika masing-masing pihak memahami segala keinginan atau tuntutan pihak lain dan berusaha dengan komitmen penuh untuk menemukan titik temu bagi kepentingan keduanya.

2011@ayurai Ketrampilan Negosiasi

Upaya yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan sendiri Dilakukan dengan cara: Menggunakan wewenang yang dimilikinya Ancaman fisik Manipulasi Mengabaikan hak orang lain sebagaimana mestinya jika: Keputusan harus diambil dengan cepat Permasalahan tersebut sangat penting.

Berusaha mendahulukan kepentingan orang lain dengan mengorbankan kepentingan pribadi. kepentingan pribadi Untuk mengurangi kerugian lebih lanjut

Dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan kedua belah pihak Fokus pada penyelesaian masalah Kegiatan lebih fokus pada pencarian solusi konflik yang terjadi Fokus pada tujuan yang lebih tinggi Solusi win-win nampaknya tepat digunakan jika: Ingin mendapatkan solusi terpadu yang memuaskan kedua belah pihak. Untuk meningkatkan komitmen melalui pengadaan

Menciptakan Kesepakatan Barter Yang Menguntungkan Untuk Semua Pihak

Artikel Terkait

Leave a Comment